Riyanto, Budi - 97166 (2002) SISTEM INFORMASI BINATANG LANGKA DI INDONESIA. Diploma thesis, STMIK AKAKOM Yogyakarta.
Text
Lain-Lain.rtf - Published Version Download (498kB) |
|
Text
INTISARI.doc - Published Version Download (24kB) |
|
Text
BAB I.rtf - Published Version Download (44kB) |
|
Text
BAB II.rtf - Published Version Download (41kB) |
|
Text
BAB III.rtf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (250kB) |
|
Text
BAB IV.doc - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
|
Text
BAB V.rtf - Published Version Download (25kB) |
|
Text
Source Program.rtf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (113kB) |
Abstract
Permasalahan lingkungan hidup, atau secara pendek lingkungan, mendapat perhatian yang besar di hampir semua negara. Ini terutama terjadi dalam dasawarsa 1970-an setelah diadakannya konferensi PBB tentang Lingkungan hidup di Stokholm dalam tahun 1972. Konferensi itu terkenal pula sebagai Konperensi Stockholm. Hari pembukaan konferensi itu, tanggal 5 Juni, telah disepakati sebagai hari Lingkungan Hidup Sedunia. Dalam Konperensi Stockholm telah disetujui banyak resolusi tentang lingkungan hidup yang digunakan sebagai tindak lanjut. Salah satu di antaranya ialah didirikannya badan khusus dalam PBB yang ditugasi untuk mengurus permasalahan lingkungan, yaitu United Nations Environmental Programme, disingkat UNEP. Badan ini bermarkas besar di Nairobi, Kenya. Permasalahan lingkungan ini sebenarnya telah ada sejak manusia ada di bumi. Jika perubahan iklim , kejadian geologi yang bersifat malapetaka dan kepunahan massal hewan serta tumbuhan kita gunakan sebagai petunjuk permasalahan lingkungan. Perubahan yang besar dalam lingkungan hidup mempengaruhi kehidupan makhluk hidup. Dalam sejarah bumi kita telah tercatat punahnya beribu jenis hewan dan tumbuhan. Misalnya, dinosaurus, hewan melata (reftilia) zaman purba yang banyak jenisnya, telah punah lebih dari 60 juta tahun yang lalu. “Nenek moyang” manusia pun, yaitu manusia Australopitchecus africanus dan A. robustus di Afrika, Homo erectus, antara lainyang diketemukan di Afrika, Jawa dan Cina, manusia Neanderthal di Eropa dan Timur Tengah, serta manusia primitif Solo di Jawa, telah punah. Penyebab kepunahan mereka tidaklah diketahui dengan pasti. Kita hanyalah dapat menerka. Mereka punah mungkin karena bencana alam, perubahan iklim, wabah penyakit, kalah bersaing dengan makhluk lain atau kombinasi faktor-faktor itu, yang kesemuanya merupakan masalah lingkungan. Berdasarkan alasan di atas maka saya tertarik untuk membuat sebuah sistem, yang bisa menyediakan berbagai informasi tentang aneka jenis binatang langka yang masih ada di dunia, mulai dari ciri fisik, kebiasaan, tipe makanan hingga ke penyebab dari punahnya binatang tersebut. Klasifikasi binatang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan-persamaan dan perbedaaan-perbedaan ciri makhluk hidup, misalnya jumlah sel tubuhnya, komposisi sel tubuhnya, jaringan tubuhnya, organ pembiakannya, dan sebagainya. Adapun tujuan dari pengklasifikasian makhluk hidup ini adalah untuk menyederhanakan objek yang beranekaragam, mempermudah mempelajarinya dan mencari dan menentukan kekerabatannya dan sebagainya Program utama memiliki empat tombol utama, satu tombol logout dan satu tombol keluar. Empat tombol utama tersebut, masing-masing tombol informasi lengkap satwa, informasi satwa dikelompokkan berdasarkan kelasnya, informasi satwa berdasarkan ekosistemnya dan informasi satwa berdasarkan daerah tempat satwa tersebut berada.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Erna Hudianti, S.Si., M.Si. Call Number : 178 Riy s |
Subjects: | A Karya Umum (General) > Ilmu Komputer (Computer Science) > Sistem Informasi |
Divisions: | Jenjang Diploma Tiga > Manajemen Informatika (Informatics Management) |
Depositing User: | Mr. Andi Setyanto |
Date Deposited: | 16 Apr 2018 08:38 |
Last Modified: | 16 Apr 2018 08:38 |
URI: | http://eprints.akakom.ac.id/id/eprint/7816 |
Actions (login required)
View Item |